Ciri ciri skema ponzi harus kamu ketahui supaya terhindar dari penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, yuk simak selengkapnya dibawah ini!

Skema ponzi adalah jenis investasi di mana individu mendapatkan keuntungan dengan menarik orang lain untuk ikut berpartisipasi. Penipuan ini awalnya dilakukan oleh Charles Ponzi, seorang penipu terkenal yang menggunakan taktik serupa pada tahun 1920-an.

Skema ponzi dianggap melanggar hukum dan penipuan dengan dalih investasi karena tidak memiliki landasan bisnis yang kuat dan bergantung pada perekrutan anggota baru untuk tetap beroperasi.

Banyak orang menderita kerugian besar setelah bergabung dalam skema ini. Namun, hal ini tidak menghalangi pengelola dan pemasar skema ponzi untuk terus melakukan aktivitas kriminal.

Ciri Ciri Skema Ponzi

Memahami ciri-ciri skema ponzi bisa melindungi kita dari investasi bodong. Berikut ini adalah ciri-ciri yang harus kamu waspadai:

1. Bagi Hasil yang Tidak Realistis

Skema ponzi memberikan keuntungan yang sangat besar dalam jangka waktu yang relatif singkat. Tingkat pengembalian yang berlebihan ini tidak mencerminkan kinerja pasar investasi yang sebenarnya.

Faktanya, para pelaku mengeksploitasi uang investor baru untuk berbagi keuntungan dengan investor lama. Hal inilah yang memberikan kesan bahwa investasi mereka menguntungkan, padahal kenyataannya tidak ada aktivitas investasi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.

2. Adanya Penerapan Uang Keanggotaan atau Pendaftaran Saat Bergabung

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pendapatan perusahaan ini berasal dari peredaran uang. Uang ini diperoleh dari setiap anggota baru dan kemudian dibagikan kepada anggota lama sebagai keuntungan, dan sebagian diberikan kepada pemilik bisnis. 

Lalu anggota yang sudah ada dapat memperoleh penghasilan atau komisi tambahan dengan merekrut anggota baru.

3. Kegiatan Bisnis yang Dijalankan Tidak Jelas atau Abu-Abu (Tanpa Legalitas Maupun Kredibilitas)

Ciri ciri skema ponzi berikutnya adalah menjalankan bisnis secara tidak jelas/ilegal. Skema Ponzi adalah metode penipuan dimana tidak ada pemahaman yang jelas mengenai bagaimana perusahaan dapat beroperasi, termasuk laporan keuangan dari investor, rencana, dan faktor lainnya.

Bahkan jika mereka memberitahumu mengenai rencana bisnis yang dijalankan, para penipu ini terus menjajakan harapan dan sederet janji menggiurkan dengan mengajak lebih banyak orang untuk bergabung.

4. Tidak Memiliki Produk Pasti Untuk Dijual Sebagai Sumber Keuntungan

Selain tidak adanya kejelasan operasional perusahaan yang ada, barang yang dijual di bisnis ini pun tidak jelas. Jika ada produk, pemilik perusahaan kerap mengarang cerita supaya anggota lama atau yang baru bergabung bersemangat mencari anggota baru.

Tidak heran jika bisnis yang ada juga tidak memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

5. Diiming-Imingi Profit yang Lebih Tinggi Pada Saat Ingin Berhenti

Ciri ciri skema ponzi berikutnya adalah diiming-imingi profit yang lebih tinggi. Operator skema ponzi biasanya berupaya untuk mencegah pesertanya keluar atau meninggalkan perusahaan. Ketika seorang anggota atau investor memutuskan untuk berhenti, mereka sering kali mengiming-ngiming profit yang besar.

6. Mengundang calon investor dengan Menggunakan Tokoh Masyarakat, Public Figure, dan Orang Berpengaruh Lainnya

Perusahaan skema ponzi membutuhkan anggota atau investor dalam jumlah besar agar dapat berfungsi dengan baik. Untuk menyiasatinya, pemilik perusahaan rela mengeluarkan banyak uang untuk mempekerjakan sejumlah orang ternama. Strategi ini terkadang disebut sebagai endorse.

7. Terjadinya Pencairan Macet di Tengah-Tengah

Skema ponzi adalah jenis penipuan yang memiliki timing kapan mereka akan berhenti. Pada saat ini terjadi, biasanya pemilik bisnis sulit dihubungi atau istilahnya kabur-kaburan. Mereka bisa menghilang kapan saja dan beramai-ramai mengambil uang yang berhasil dikumpulkan.

Setelah mengetahui ciri ciri skema ponzi diatas, selalu waspada dimanapun kamu berada dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan yang sangat besar, yuk baca informasi marketing lainnya disini.