Single level marketing merupakan penjualan barang tertentu tanpa melalui jaringan pemasaran yang berjenjang.

Menurut laman Managing & Making Money, single level marketing adalah pendekatan penjualan langsung di mana seorang sales menjual barang ke konsumen dan mendapat komisi atas pembelian tersebut.

Strategi penjualan ini biasanya dilakukan secara tatap muka, seperti presentasi door-to-door atau one-on-one. Namun, prosesnya dapat diselesaikan secara online. Nantinya, seorang tenaga penjualan akan mendapatkan komisi dan bonus berkala dari perusahaan.

Selain single level marketing (SLM) yang biasanya terjadi pada model bisnis B2C, ada juga multi level marketing (MLM). 

Kedua metode pemasaran ini sering kali ditangani secara bersamaan, meskipun terdapat perbedaan kecil. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, SLM biasanya dilakukan melalui presentasi one-on-on, door-to-door atau secara langsung, pertemuan online, dan katalog.

Melansir The Balance, pendapatan pemasaran tingkat tunggal dapat dihasilkan melalui komisi penjualan, dengan kemungkinan bonus jika penjual memenuhi tujuan yang telah ditentukan.   Sedangkan tenaga penjualan multi level marketing fokus pada perekrutan anggota sekaligus penjualan barang.

Nantinya, uang tersebut diperoleh dari komisi penjualan dan penjualan yang dihasilkan oleh mitra bisnis tambahan yang direkrut ke dalam perusahaan.

Jadi, jika kamu bisa meyakinkan lebih banyak orang untuk bergabung, kamu akan memperoleh komisi baik dari pembelian individu maupun penjualan ke pelanggan lain atau dengan merekrut konsultan baru. Dalam mode single level marketing, jika terdapat banyak penjual di pasar, maka tidak ada bonus yang akan diberikan. 

Komisi setiap penjual berkurang seiring bertambahnya jumlah vendor di pasar. Namun dalam MLM, karena mereka menghasilkan uang dari konsultan penjualan yang direkrut, biasanya ada bonus besar ketika berhasil mengundang orang lain untuk bergabung.

Tips Menerapkan Single Level Marketing

Nah, bagi kamu yang ingin menerapkan single level marketing dalam berbisnis, bisa coba beberapa tips di bawah ini:

1. Tentukan Target Audiens

Sebelum menerapkan SLM, pastikan untuk mengidentifikasi target audiensnya terlebih dahulu. Kamu bisa mengidentifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, wilayah geografis, pekerjaan, hobi, dan minat mereka.

Mengetahui target audiens memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi pemasaran yang lebih spesifik. Menargetkan mereka yang benar-benar tertarik dan membutuhkan barang akan meningkatkan peluang kesuksesan suatu bisnis.

2. Pahami Kegunaan dan Keunggulan Produk

Sebagai seorang sales, kamu harus memahami produk yang dijual. Jadi, kamu bisa menjawab pertanyaan apapun yang dimiliki calon konsumen. Dalam hal ini, kamu harus memahami spesifikasi, keunggulan, dan kegunaan produk, serta cara memanfaatkan dan merawatnya.

3. Ciptakan Branding yang Kuat

Strategi lain untuk Single Level Marketing adalah membangun branding yang kuat. Ini penting untuk membedakan merek mu dengan pesaing. Dikutip dari Indeed, branding yang bagus bisa menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan.

Jadi, pikirkan apa yang membedakan perusahaan mu dengan perusahaan lainnya. Kemudian, gunakan gaya dan ciri khas dalam pemasaran, konten media sosial, serta penulisan dan desain situs web untuk membangun branding yang unik daripada kompetitor.

4. Adakan Banyak Pertemuan Langsung

Untuk meningkatkan penjualan, kamu harus mengadakan pertemuan tatap muka secara langsung. Dengan begitu, kamu bisa menghasilkan banyak uang dengan mempromosikan barang ke konsumen potensial.

Kamu harus melakukan presentasi dari rumah ke rumah, panggilan telepon dengan calon konsumen, obrolan video langsung hingga webinar. Manfaatkan teknologi apapun untuk menjangkau audiens lebih besar. Kamu pun bisa menjangkau pasar dengan menghemat waktu dan tenaga.

Nah itu dia pengertian dan tips menerapkan Single Level Marketing, Yuk baca informasi seputar marketing lainnya disini, semoga membantu.