Cara kerja MLM adalah berjenjang maupun berantai, dimana sales tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan, namun juga dari perekrutan anggota baru.

MLM adalah strategi berjenjang atau berantai di mana tenaga kerja yaitu penjualan, diberi kompensasi tidak hanya atas penjualan yang dilakukan, namun juga atas hasil penjualan dari orang yang mereka rekrut.

MLM juga dikenal dengan sistem piramida sebagai strategi penjualannya. Dalam struktur piramida ini, Istilah anggota “upline” dan “downline” mengacu pada orang yang menjual barang sesuai urutan perekrutan atau pendaftarannya. 

Anggota upline harus merekrut anggota downline sebanyak mungkin untuk mendapatkan bonus dan pendapatan berlipat. Sedangkan downline adalah tenaga penjual yang direkrut oleh anggota upline.

Cara kerja MLM juga dapat dipahami sebagai konsep pemasaran, karena memungkinkan konsumen dan pelanggan menjadi tenaga penjualan dan memperoleh penghasilan dari kemitraan MLM.

Semakin banyak anggota yang aktif di sebuah perusahaan MLM, maka semakin besar pula jangkauannya. Dengan begitu, dapat meningkatkan omzet perusahaan dan memaksimalkan keuntungan. Hasilnya, perusahaan MLM akan memberikan komisi kepada anggotanya ketika berhasil merekrut anggota baru.

Cara Kerja MLM

Menurut The Balance, cara kerja MLM adalah dengan merekrut anggota baru untuk menjual suatu produk. Pendapatan tersebut berupa komisi dengan jumlah yang telah disepakati. Komisi tersebut dihitung berdasarkan penjualan. Ada beberapa istilah dalam MLM yang harus kamu ketahui, yaitu:

• The Plan adalah keseluruhan rencana bisnis. Termasuk promosi bisnis dan komisi.
• Sponsorship adalah pihak pertama yang merekrut pihak lain ke dalam bisnis. Misalnya anggota A adalah sponsor atau pemilik modal yang akan mempekerjakan anggota B.
• Recruit yaitu anggota bisnis yang direkrut oleh sponsor atau pemilik modal.
• Downline yaitu anggota baru yang dibawa oleh rekrutmen. Ini termasuk anggota baru yang dibawa oleh upline.
• Upline yaitu anggota bisnis yang lebih dulu bergabung dan berada di atasmu.
• Compensation plan yaitu komisi yang akan didapatkan dari penjualan.

Ciri-Ciri MLM yang Baik

Setelah mengetahui cara kerja MLM, kamu juga harus memahami ciri-ciri MLM yang baik. Sebab banyak sekali perusahaan MLM ilegal yang merugikan anggotanya. Adapun ciri ciri MLM yang baik seperti:

1. Memiliki Produk yang Jelas

Perusahaan MLM yang baik harus menawarkan produk yang jelas dan berkualitas tinggi. Karena, seperti halnya bisnis lainnya, produk adalah sumber pendapatan utama. Itu sebabnya MLM yang sukses harus menawarkan produk yang jelas.

Adapun produk yang jelas mempunyai nilai jual, merek, komposisi tertentu, dan memiliki nilai guna. Sayangnya, MLM ilegal hanya menawarkan produk yang terkesan asal-asalan. Tidak heran jika produk tersebut akhirnya tidak lagi dijual.

2. Badan Usaha yang Jelas

Bisnis apa pun, baik MLM maupun bukan, memerlukan badan usaha tersendiri. Kejelasan entitas perusahaan ini adalah sesuatu yang harus kamu teliti. Badan usaha ada beberapa macam, yang paling terkenal adalah CV dan PT.

Suatu usaha yang memiliki badan usaha mempunyai landasan hukum yang kuat. Hal ini memastikan bahwa kamu dilindungi secara hukum sebagai pekerja. Bisnis yang berbadan hukum lebih kredibel dan memiliki operasional yang terarah.

3. Mendapat Komisi yang Sesuai

Terlepas dari cara kerja MLM yang baik, tentunya harus membayar komisi sesuai dengan kesepakatan. Komisi tersebut harus berbentuk uang, karena banyak perusahaan ilegal yang memberikan produk gratis sebagai upah.

Selain itu, pastikan jumlah komisi yang disepakati dapat diterima dan sesuai dengan porsi kerja yang kamu lakukan. Besaran komisi juga harus konsisten setiap waktu, kecuali jika ada kesepakatan lanjutan.

Jadi bagaimana, setelah mengetahui cara kerja MLM diatas apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Jika ingin tahu lebih lanjut, silakan baca informasi marketing lainnya disini!